Berbicara investasi ada berbagai jenis yang bisa dipilih, salah satunya obligasi. Apa itu obligasi? Jenis investasi ini pada dasarnya berbentuk surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan dengan ketentuan jangka waktu dan nominal tertentu.
Bila kamu memiliki obligasi, hal ini menandakan bahwa perusahaan atau negara memiliki utang pada kamu dengan nominal dan jangka waktu yang sudah disetujui bersama.
Pada obligasi, biasanya tertera waktu jatuh tempo pembayaran utang dan jumlah bunga (kupon) yang harus dibayar penerbit obligasi (pihak berutang) terhadap pemegang obligasi. Umumnya jangka waktu obligasi di Indonesia berkisar dari durasi 1 sampai 10 tahun.
Setelah mengetahui apa itu obligasi, sekarang kamu perlu mengetahui jenis-jenis obligasi. Berbagai jenis obligasi dibedakan dalam masing-masing kategori. Untuk mengetahuinya simak informasi berikut:
Berdasarkan penerbitnya, obligasi terbagi dalam tiga jenis, yaitu:
Dari kategori nominalnya, obligasi terdiri dari dua jenis, yakni:
Berdasarkan kategori imbal hasil, obligasi terdiri dari dua jenis, yaitu:
Apa itu obligasi syariah?
Investasi ini merupakan surat utang yang memberikan suatu hasil berupa uang sewa yang dihitung berdasarkan asas prinsip syariah islam dan tidak ada unsur riba. Hasil nantinya dibayarkan secara rutin pada jangka waktu yang sudah ditetapkan.
Obligasi konvensional merupakan surat utang yang diterbitkan dari pihak tertentu dengan tujuan untuk memperoleh pinjaman sebagai tambahan modal yang diikuti dengan adanya bunga atau hasil terhadap pihak investor dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
Berdasarkan dari kategori pembayaran bunga, obligasi terdiri dari empat jenis, yaitu:
Baca juga: Mengenal Macam-Macam Investasi dan Rekomendasi Terbaiknya
Sekarang kamu sudah tahu apa itu obligasi, jenis, dan kelebihannya. Semoga bisa membantu kamu memahaminya, ya!
Selain obligasi, kamu pun bisa melakukan investasi lain seperti reksadana . Untuk investasi di obligasi kamu bisa memulainya dengan berinvestasi di reksadana terlebih dahulu, khususnya reksadana pendapatan tetap (RDPT). Kenapa dengan RDPT? Pasalnya, sebagian besar portofolio RDPT adalah berupa obligasi.
Nah, Ssalah satu kelebihan dari reksadana, yakni kamu tidak memerlukan modal yang besar untuk memulainya serta saat ini sudah banyak platform digital yang memudahkan untuk memulai investasi reksadana.
Pembayaran reksadana pun juga sekarang dimudahkan dengan pembayaran yang praktis, misalnya menggunakan aplikasi LinkAja.
Sebagai aplikasi transaksi elektronik LinkAja menjalin kerjasama dengan aplikasi Mandiri Investasi bernama Moinves dan aplikasi Bibit.id. Keduanya merupakan aplikasi reksadana yang bisa kamu andalkan.
Selain untuk membayar reksadana, LinkAja bisa digunakan sebagai alat pembayaran tagihan seperti pembayaran tagihan listrik atau beli token listrik, telepon dan TV berlangganan, pembelian pulsa, pembayaran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, donasi, kirim uang, bayar asuransi, dan melakukan transaksi secara online atau offline di merchant-merchant yang sudah memiliki kerja sama dengan LinkAja.
Tak lupa aplikasi yang identik dengan warna merah ini pun juga sering memberikan penawaran promo menarik yang bisa kamu lihat infonya di sini. Promo menarik tersebut berupa cashback atau diskon tiap bulan.
Jangan ragu lagi untuk segera unduh aplikasi LinkAja di smartphone-mu, ya! Bagi pengguna iPhone bisa mengunduh di App Store. Sementara kamu yang menggunakan android bisa mengunduh melalui Play Store.
Baca juga: Khusus Pemula, Berikut Cara Mudah Belajar Investasi Saat Pandemi