Diversifikasi dikenal dalam strategi bisnis untuk meningkatkan penjualan. Strategi ini terbukti cukup ampuh untuk menjaring konsumen lebih besar sehingga keuntungan yang didapat pun lebih maksimal. Sudah banyak perusahaan dan pelaku bisnis besar yang memanfaatkan strategi ini.
Istilah diversifikasi pun tidak hanya dikenal dalam bidang usaha barang dan jasa, loh. Bidang investasi juga mengenal strategi ini untuk mencapai tujuan yang tidak lebih sama. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan strategi dan tujuan seseorang melakukan diversifikasi di bawah ini!
Baca juga: Pengertian Inflasi dan Cara yang Tepat untuk Mengatasinya
Diversifikasi adalah strategi memproduksi sejumlah produk dengan menyisipkan beberapa perbedaan di antaranya. Sebut saja satu produk yang sama, tapi memiliki ukuran dan pilihan warna yang berbeda. Lebih luas lagi, diversifikasi pun bisa dilakukan dengan membuat sebuah payung bisnis yang berbeda, tapi membuat sebuah produk yang benar-benar sama.
Strategi diversifikasi ini memberikan pilihan untuk para pelanggan. Pelaku usaha pun secara tidak langsung mengubah pola pikir dari target pasarnya dalam menentukan pilihan. Diversifikasi pun bisa dilakukan dalam wujud pilihan warna atau ukuran.
Tanpa diversifikasi, konsumen akan berpikir tentang “membeli atau tidak”. Namun, pikiran tersebut akan dibuat menjadi “pilih warna biru atau merah” dengan adanya diversifikasi. Artinya, para konsumen akan dibuat memilih varian produk alih-alih tidak memilihnya sama sekali.
Salah satu tujuan diversifikasi ini pun bisa menurunkan risiko kerugian. Strategi ini juga bisa dimanfaatkan dalam investasi dengan memperbanyak kepemilikan instrumen investasi.
Dalam praktik bisnis, jenis diversifikasi terbagi menjadi dua, yaitu vertikal dan horizontal. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis diversifikasi ini:
Strategi yang dipakai adalah membuat sebuah produk untuk melengkapi atau menggantikan produk lainnya. Sudah tentu kegunaan dari setiap produk yang dihasilkan akan berbeda. Sebut saja produk susu sapi full cream dengan susu kedelai.
Dua macam produk yang dihasilkan sama-sama susu. Namun, rasa dan harganya bisa sangat berbeda jauh. Susu sapi bisa lebih mahal, tapi susu kedelai memberikan opsi bagi mereka yang ingin menikmati susu dengan harga terjangkau.
Diversifikasi yang satu ini sudah bukan barang baru lagi di bisnis Indonesia. Strategi diversifikasi horizontal artinya menciptakan dua produk yang hampir sama. Namun, ada banyak perbedaan yang disematkan di antara keduanya.
Bisa saja ada dua produk yang serupa diproduksi oleh dua merek berbeda. Dua produk ini pun menargetkan kelas pasar yang berbeda juga. Namun, sebenarnya dua merek dagang ini dibuat oleh satu perusahaan yang sama.
Baca juga: Syarat dan Cara Gadai Emas di Pegadaian yang Mudah
Tentu saja setiap pelaku usaha memiliki tujuan dalam melakukan diversifikasi. Berikut sederet keuntungan yang bisa didapatkan dengan melakukan diversifikasi dalam bisnis!
Tidak lain dan tidak bukan strategi ini bertujuan untuk membuka keran laba sebuah bisnis. Diversifikasi membuat konsumen memiliki lebih banyak pilihan sehingga orang jadi mempertimbangkan untuk melakukan transaksi. Jika penjualan meningkat, otomatis keuntungan pun akan lebih besar.
Dalam bisnis apa pun, risiko mengalami rugi akan tetap ada. Biarpun sudah mengalami diversifikasi pun, pasti ada satu atau dua barang yang mungkin bukan menjadi favorit para konsumen. Namun, hal tersebut bisa ditutupi dengan produk lain yang bisa menjadi primadona di pasar.
Sebuah bisnis bisa saja memiliki market share biarpun hanya memiliki satu produk. Namun, market share ini bisa dikalahkan dengan memberikan pilihan lebih banyak ke pasar. Bisa jadi, market share yang tercipta untuk setiap produknya terbilang sangat kecil. Namun, hal itu bisa tetap besar jika semua penjualan disatukan.
Tetap unggul dari kompetitor merupakan cara terbaik untuk bertahan dalam sebuah bisnis. Caranya dengan terus memberikan inovasi produk yang disukai masyarakat. Strategi diversifikasi ini membantu memberikan peningkatan penjualan sehingga bisa terus bersaing dengan kompetitor. Pasalnya, bisa jadi kompetitor melakukan hal yang sama.
Biarpun sudah sangat cinta, ada satu titik saat konsumen merasa sangat bosan dengan produk yang dihasilkan oleh sebuah brand. Jika dibiarkan, pelanggan loyal pun bisa lari ke kompetitor sehingga terjadi penurunan penjualan. Diversifikasi bisa bantu memberikan pengalaman berbeda dalam menikmati sebuah produk.
Baca juga: Daftar Aplikasi Investasi yang Aman dan Terdaftar di OJK
Diversifikasi juga bisa lebih luas lagi untuk dipraktikkan. Strategi ini bisa dilakukan oleh para pelaku usaha, investor, hingga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Simak sejumlah contoh diversifikasi yang bisa dilakukan:
Sebagai pelaku usaha, kamu bisa membuat lebih banyak produk jualan dengan perbedaan yang sangat kecil sekalipun. Perbedaan ini bisa dipakai untuk menangkap target pasar yang berbeda dan mungkin sangat niche. Sebut saja memberikan varian warna, ukuran, hingga rasa dalam sebuah produk makanan.
Diversifikasi produk ini sebenarnya paling mudah dilakukan dan terbilang hanya butuh modal kecil. Sedikit perubahan unsur intrinsik dalam produk bisa dapatkan target konsumen yang berbeda.
Kamu yang memiliki modal cukup besar bisa menerapkan strategi diversifikasi usaha. Tujuannya tentu saja untuk menambah jumlah keuntungan yang didapatkan pada akhirnya. Dalam praktiknya, kamu bisa membuat beberapa usaha yang saling melengkapi atau benar-benar berbeda.
Misalnya saja kamu membuka usaha jual beli alat elektronik sekaligus menyediakan jasa servisnya. Mungkin sebuah usaha kuliner di sebuah lokasi dan usaha penyedia bahan baku makanan tidak jauh dari usaha yang lain. Dengan begitu, setiap usaha yang dijalankan akan saling mendukung satu sama lain.
Contoh diversifikasi lainnya bukan datang dari usaha atau bisnis, melainkan dari investasi. Strategi diversifikasi juga sering digunakan untuk memaksimalkan keuntungan sekaligus meminimalkan risiko investasi. Caranya dengan memperbanyak portofolio investasi dengan perhitungan yang tepat.
Untuk melakukannya, kamu perlu menaruh sebagian aset dalam instrumen investasi risiko tinggi untuk dapat keuntungan yang besar juga. Taruh sebagian aset lainnya dalam instrumen investasi yang terbilang lebih aman untuk menekan nilai risiko yang didapatkan.
Saat performa salah satu instrumen investasi sedang kurang baik, keuntungan yang didapat dari instrumen lain bisa tetap menutup kerugiannya. Namun, hal berbeda jika semua instrumen investasi yang dipilih sedang dalam kondisi bagus. Tentu saja keuntungan berlipat akan kamu dapatkan.
Nah, itu dia pengertian dan seluk-beluk dari diversifikasi. Mulai terapkan strategi ini dalam bisnis dan investasimu sekarang supaya hasil yang didapat bisa lebih maksimal.
Kamu pun bisa menjalankan diversifikasi investasi dengan mulai investasi reksadana di LinkAja. Perbanyak portofolio reksadana dan jangan lupa untuk terus tingkatkan nilainya supaya bisa dapat cuan yang banyak dari investasi karena #Apa2Bisa pakai LinkAja!