Kendaraan listrik telah muncul sebagai salah satu solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan. Di Indonesia, para pengguna kendaraan konvensional berbahan bakar gas juga sudah mulai beralih ke penggunaan kendaraan listrik.
Meski belum umum digunakan, Pertamina sudah memulai keikutsertaannya dalam mendukung perubahan demi lingkungan yang lebih baik. Untuk mendukung sarana yang lebih ramah lingkungan, Pertamina juga menyiapkan Green Energy Station (GES) untuk stasiun pengisian kendaraan listrik.
Green Energy Station (GES) adalah layanan terintegrasi bagi konsumen di SPBU Pertamina yang dibuat untuk mendukung program transisi energi dan operasional yang lebih ramah lingkungan. GES mengusung empat konsep utama yaitu Green, Future, Digital, dan High Tier Fuel.
Hingga saat ini, GES sudah mulai beroperasi di beberapa wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Lampung, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Tidak terbatas pada wilayah itu saja, Pertamina berkomitmen untuk mendukung Grand Strategi Nasional yang telah ditetapkan pemerintah dengan menambah lebih banyak GES.
Baca juga: Daftar Harga Terbaru Pertamina Dex yang Perlu Diketahui
Perbedaan utama GES dengan SPBU konvensional terletak pada konsep utamanya. Secara umum, integrasi layanan ini mengadaptasi konsep ramah lingkungan berikut ini.
Konsep Green yang diadaptasi oleh GES mengacu pada penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar photo voltaic (PV). Penggunaan inovasi tersebut menjadi salah satu sumber energi mandiri dan ramah lingkungan di GES Pertamina.
Dampak solar PV secara signifikan mampu mengurangi polusi, efek rumah kaca, dan evisiensi biaya operasional SPBU. Untuk SPBU dengan kapasitas solar PV 6,3 Kwp, penghematan biaya setiap bulannya rata-rata mencapai 12,5% dari total penggunaan listrik untuk operasional.
Penawaran layanan baru yang merepresentasikan konsep Future mengacu pada stasiun pengisian kendaran listrik umum (SPKLU) atau charging station dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) atau battery swapping station (BSS).
Layanan baru disiapkan untuk memperkuat dan mempercepat ekosistem hilir kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia. Beberapa charging station sudah tersedia di SPBU Fatmawati II, SPBU MT Haryono, SPBU Lenteng Agung, SPBU Kuningan, dan SPBU Soekarno Hatta.
Digitalisasi yang terus dilakukan oleh GES Pertamina juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan ritel melalui standarisasi sistem POS dan pembayaran cashless menggunakan LinkAja. Platfrom digital yang disiapkan adalah aplikasi MyPertamina yang akan digunakan sebagai layanan transaksi terintegrasi di GES.
Sebagai salah satu program utama Subholding Commercial & Trading Pertamina, edukasi berkelanjutan tentang bahan bakar berkualitas tetap digalakan. Penggunaan Pertamax Series dan Dex Series menjadi salah satu komitmen Pertamina atas ketentuan minimal Research Octane Number (RON) untuk jenis bensin, yaitu RON 91.
Pengoperasian GES akan menjadi one stop energy solution bagi para pengendara. GES diharapkan dapat berkontribusi pada pengurangan emisi karbon hingga 29% pada 2030. Bagi kamu yang masih menggunakan mobil konvensional, kamu juga bisa berkontribusi untuk lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Daftar Lengkap Pom Bensin 24 Jam di Jakarta
Langkah kecil yang bisa dilakukan untuk mendukung upaya yang lebih ramah lingkungan adalah penggunaan LinkAja untuk pembayaran transaksi dari MyPertamina. Sistem pembayaran nontunai dengan konsep digital ini lebih praktis dan juga menguntungkan. Kamu juga bisa mendapatkan berbagai promo menarik dari Pertamina dari info paling update yang ada di aplikasi MyPertamina!