Sejak ramai pada satu dekade terakhir, belanja online semakin diminati sampai saat ini dan sepertinya trennya masih akan berjalan pada tahun-tahun mendatang. Banyaknya platform jual-beli online dan kondisi pandemi seperti saat ini membuat belanja secara online ini dijadikan andalan oleh orang-orang. Selain mudah dalam pencarian barang yang diinginkan, cara transaksinya pun terbilang praktis dan bisa dilakukan hanya dengan smartphone saja.
Namun, keuntungan dalam belanja online pun hadir dengan risikonya tersendiri. Salah satunya yang paling sering terjadi adalah kasus penipuan jual beli online. Nah, agar kamu tetap bisa aman bertransaksi saat belanja online ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, simak terus ulasannya di bawah ini.
LinkAja sebagai salah satu e-wallet andalan di Indonesia mencatat ada beberapa contoh kasus penipuan yang bisa dijadikan pembelajaran ke depannya. Misalnya, pada periode November – Desember 2021 terdapat 29 laporan kasus penipuan online shop yang melibatkan Rekening LinkAja sebagai penampung dana penipuan. Rinciannya sebagai berikut:
Lebih dari 50% laporan yang masuk, melaporkan bahwa telah terjadi penipuan jual beli yang dilakukan via aplikasi chatting.
Hampir ¼ laporan lainnya, penipuan belanja online terjadi melalui media sosial seperti Facebook. Setelah terjadi transaksi pembelian, pembeli sebagai korban di-ghosting deh sama pelaku yang berpura-pura menjadi penjual.
Sebagian kasus penipuan lainnya adalah para wanita yang niatnya ingin merawat kulit agar glowing, menjadi sasaran pelaku penipuan skincare via Instagram. Setelah melakukan kontak via Instagram, korban diarahkan pelaku untuk melakukan percakapan ke aplikasi chatting yang disepakati untuk melakukan pembayaran lalu korban di-ghosting oleh pelaku penipuan.
Kasus penipuan lainnya juga terjadi pada platform e-commerce dengan mengarahkan korban untuk bertransaksi via Whatsapp dan keluar dari ekosistem e-commerce.
Selain transaksi barang, tindakan penipuan juga terjadi pada transaksi jasa salah satunya modus penipuan berkedok jasa pada layanan open BO pada aplikasi MiChat.
Melihat dari kasus-kasus di atas dan banyaknya kasus lainnya, penipuan yang terjadi saat belanja online ini semakin banyak modusnya. Oleh karena itu, kita harus selalu waspada agar tidak menjadi korban dari penipuan jual-beli online ini. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat ingin belanja online.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah pilihlah platform belanja online yang telah terpercaya dan terjamin kredibilitasnya. Platform e-commerce saat ini telah memiliki sistem keamanan berlapis yang menjamin setiap transaksi yang terjadi di dalamnya. Jika terjadi kasus pun, tim CS mereka siap untuk meresponsnya. Pastikan saat melakukan transaksi di e-commerce, kamu melakukan pembayaran hanya melalui metode pembayaran yang disediakan oleh e-commerce tersebut ya agar kamu tidak mengalami kasus di atas.
Selain platform-nya, hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah kredibilitas penjualnya. Lihat apakah lapak digitalnya terlihat terpercaya, mulai dari foto produk yang bukan dari internet, respon pertanyaan, testimoni pembeli, dan yang lainnya. Platform e-commerce saat ini pun memiliki fitur khusus yang bisa membuat para pembeli lebih mudah dalam melihat reputasi penjual.
Saat berbelanja via media sosial pun reputasi penjual harus diperhatikan baik-baik. Mulai dari validasi jumlah follower, testimonial pembeli, sampai cara proses transaksi yang ditetapkan. Jika kamu ragu, sebaiknya arahkan penjual untuk melakukan transaksi melalui e-commerce agar keamanan transaksimu terjaga.
Jika dilihat pada contoh kasus di atas, hampir semua transaksi diarahkan langsung ke rekening penjual. Hal ini sebenarnya sangatlah berisiko untuk dilakukan, apalagi reputasi penjual tidak meyakinkan. Saat transaksi ini terjadi, proses pengembalian uang dan pelacakan akan sulit dilakukan.
Oleh karena itu, pastikan semua transaksi pembelian online dilakukan dengan metode yang aman. Misalnya dengan melakukan transaksi pada platform e-commerce atau rekening bersama . Saat bertransaksi via media sosial pun kamu bisa mengarahkan transaksi melalui e-commerce ya. Kamu perlu mencurigai setiap penjual yang tidak ingin melakukan transaksi via e-commerce atau rekening bersama lainnya.
Saat ingin membeli barang secara online, sebaiknya survei terlebih dahulu harga pasaran untuk produk tersebut. Jangan langsung tergiur dengan sebuah produk yang ditawarkan dengan harga jauh di bawah harga pasaran. Hal ini memang menjadi trik para penipu untuk bisa memancing para pembeli agar tergiur dengan produk yang ditawarkan.
Sebagai salah satu e-wallet terdepan, LinkAja telah merancang langkah-langkah mitigasi yang bisa dilakukan saat terjadi tindak penipuan yang melibatkan LinkAja di dalamnya. Hal yang umum terjadi adalah penipu menggunakan LinkAja sebagai tempat dana penampungan dari korban.
Berikut adalah langkah-langkah mitigasi yang dilakukan oleh LinkAja.
1. Melakukan pemblokiran akun penipu dan melakukan investigasi mendalam dari setiap case yang masuk.
2. Melakukan improvement secara berkala terhadap teknologi pemantauan fraud yang terjadi di media sosial yang melibatkan rekening LinkAja sehingga LinkAja dapat mendeteksi aktivitas fraud sejak dini
3. Melakukan improvement secara berkala dalam hal penanganan kejadian fraud yang melibatkan LinkAja.
Yuk, tingkatkan lagi kesadaran kamu akan segala macam modus penipuan yang bisa saja mengancam saat berbelanja secara online.