Memulai berinvestasi bisa jadi adalah hal yang membingungkan. Begitu banyak jenis, model, dan instrumen investasi yang tersedia bisa membuat pusing calon investor pemula.
Tanpa arahan yang jelas, tidak memahami jenis investasi malah dapat berujung terjerumus masuk ke dalam investasi bodong.
Salah satu jenis investasi adalah jual beli saham. Saham merupakan bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal. Jadi intinya, berinvestasi saham berarti kamu menyimpan modal di suatu perusahaan yang kamu beli sahamnya, dan keuntungan bisa didapat tergantung dengan naik turunnya harga saham tersebut di bursa.
Di Indonesia, terdapat ratusan perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Dari sekian banyak perusahaan yang ada, beberapa tergabung dalam saham syariah. Saham syariah sendiri dilansir dari situs resmi Bursa Efek Indonesia adalah efek berbentuk saham yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di Pasar Modal.
Definisi saham dalam konteks saham syariah merujuk kepada definisi saham pada umumnya yang diatur dalam undang-undang maupun peraturan OJK lainnya.
Ada dua jenis saham syariah yang diakui di pasar modal Indonesia, yakni:
Baca juga: Perbedaan Reksadana dan Saham
Saham-saham syariah yang terdapat di pasar modal syariah, baik yang tercatat di BEI maupun tidak, dimasukkan ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) dari OJK yang diterbitkan secara berkala setiap bulan Mei dan November. Terbaru, kriteria seleksi saham syariah mengacu pada aturan OJK adalah sebagai berikut:
1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi;
2. Perdagangan yang dilarang menurut syariah, antara lain:
3. Jasa keuangan ribawi, antara lain:
4. Jual beli resiko yang mengandung unsur ketidakpastian(gharar) dan/atau judi (maisir), antara lain asuransi konvensional;
5. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, dan/atau menyediakan antara lain:
6. Melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah); dan
1. Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total aset tidak lebih dari 45%; atau
2. Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%.
Di antara banyaknya emiten saham syariah yang ada melantai di bursa di Indonesia, terdapat 10 saham syariah terbaik untuk investasi. Perlu dicatat bahwa daftar ini bukan merupakan daftar rekomendasi beli atau jual saham syariah, tapi lebih kepada daftar saham syariah yang bisa kamu pilih. Beberapa di antara, yakni:
Sementara itu, daftar saham syariah yang termasuk ke dalam Jakarta Islamic Index per 30 November 2021 adalah sebagai berikut:
No. |
Kode Emiten |
Nama Saham |
1. |
ADRO |
Adaro Energy Tbk. |
2. |
ANTM |
Aneka Tambang Tbk. |
3. |
BRIS |
Bank Syariah Indonesia Tbk. |
4. |
BRPT |
Barito Pacific Tbk. |
5. |
BUKA |
Bukalapak.com Tbk. |
6. |
CPIN |
Charoen Pokphand Indonesia Tbk. |
7. |
EMTK |
Elang Mahkota Teknologi Tbk. |
8. |
ERAA |
Erajaya Swasembada Tbk. |
9. |
EXCL |
XL Axiata Tbk. |
10. |
ICBP |
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. |
11. |
INCO |
Vale Indonesia Tbk. |
12. |
INDF |
Indofood Sukses Makmur Tbk. |
13. |
INKP |
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. |
14. |
INTP |
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. |
15. |
ITMG |
Indo Tambangraya Megah Tbk. |
16. |
JPFA |
Japfa Comfeed Indonesia Tbk. |
17. |
KLBF |
Kalbe Farma Tbk. |
18. |
MIKA |
Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. |
19. |
MNCN |
Media Nusantara Citra Tbk. |
20. |
PGAS |
Perusahaan Gas Negara Tbk. |
21. |
PTBA |
Bukit Asam Tbk. |
22. |
PTPP |
PP (Persero) Tbk. |
23. |
SMGR |
Semen Indonesia (Persero) Tbk. |
24. |
TINS |
Timah Tbk. |
25. |
TKIM |
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. |
26. |
TLKM |
Telkom Indonesia (Persero) Tbk. |
27. |
TPIA |
Chandra Asri Petrochemical Tbk. |
28. |
UNTR |
United Tractors Tbk. |
29. |
UNCR |
Unilever Indonesia Tbk. |
30. |
WIKA |
Wijaya Karya (Persero) Tbk. |
Itulah tadi pengenalan mengenai saham syariah di Indonesia dan emiten apa saja yang termasuk ke dalam saham-saham syariah terbaik yang diperdagangkan di bursa. Untuk kamu yang ingin memulai investasi saham, kamu bisa mulai dengan berinvestasi saham melalui reksadana. Untuk berinvestasi reksadana, kamu bisa menggunakan aplikasi LinkAja.
LinkAja adalah layanan keuangan elektronik berbasis aplikasi yang memudahkan kamu untuk melakukan berbagai transaksi via smartphone. Download LinkAja di Play Store untuk pengguna Android dan App Store untuk pengguna iPhone.